BERITA

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kebutuhan dan Realita

Selasa, 23 Juni 2020
Ditulis oleh Mualif Badawi (Ahli K3 Bidang Alat Angkat dan Angkut PT. DUTA KENDALI MUTU)

K3  merupakan kebutuhan juga sekaligus realita pada masa sekarang ini, mengingat perkekembangan masyarakat bekerja berkelompok baik sektor formal maupun sektor non formal semakin meningkat,  sektor formal dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang berbadan hukum, sedangkan sektor no formal dengan meningkatnya jenis pekerjaan alternatif seperti petani, berkebun, nelayan, pekerja harian lepas,  berdagang dan lain lain. Sejalan dengan peningkatan bekerja secara berkelompok maka pemahaman KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)  juga perlu di tingkatkan.

Kalau di bandingkan dengan umur Negara kita yang merdeka tahun 1945 maka telah berumur 75 tahun, telah banyak kita lihat orang tua kita yang pensiun baik di sector pegawai negeri maupun sektor swasta, pengukuran K3 dapat dilihat langsung pada  fisik nya. KESELAMATAN menandakan adakah cacat fisik yang terbawa sampai sekarang, sedangakan KESEHATAN menandakan adakah penyakit akibat kerja yang di derita, ini sangat penting mengingat di usia senja kemungkinan terdeteksi. 

Beberapa contoh sederhana yang bisa saya paparkan :

Masalah Keselamatan (Safety)

Akibat masalah Keselamatan sering di katakan penyakit kasar, kelihatan luka karena ada darah, patah tulang, kulit robek, pingsan tiba tiba, luka bakar dan lain lain. Penyebab dari kecelakaan tersebut dapat di analisa  dan di kelompokkan :

  1. Mesin yang bergerak statis, kita bisa lihat mesin genset, walaupun posisi pada saat pemakaian statis atau diam maka tetap mengandung potensi bahaya, bahaya akibat kipas pendingin  radiator, untuk genset yang baru, perlindungan terhadap bahaya kipas pendingin radiator ini tetap menjadi ancaman. Juga ancaman terhadap air panas radiator yang sewaktu waktu menimbulkan bahaya terhadap operator. Demikian pula mesin -mesin perkakas seperti mesin bubut, mesin gergaji, mesin potong, mesin las, dan lain lain.
  2. Mesin yang bergerak dinamis, kita bisa lihat di alat angkat atau alat pemindah barang dan orang, seperti crane, loader, grider, excalator, gondola, ban berjalan, kereta lorry, mesin excavator misalnya terdapat ancaman bahaya  terhadap operatornya yaitu bahaya terguling, tertimpa matetial lain, gagal angkat, dan lain lain, Pengalaman saya ketika melaksanakan pemeriksaan K3 alat excavator yang beroperasi di projek “Jalan Layang Pettarani Makassar” ada alat yang beropesi dengan bulket yang telah di modifikasi dengan menambah  plat doublingan.
    Pemeriksaan Bulket dengan Uji NDT (Non Destructive Test)
    Perkara ini kelihatannya biasa saja dan kuat, akan tetapi wajib di lakukan keyakinan apakah pengelasan tersebut sempurna, dan tidak membahayakan pekerja sekeliling maupunoperatornya atau tidak. Maka pemeriksaan pun dilakukan dengan pengujian tidak merusak yang di kenal dengan nama NDT ( Non Destructive Test) yang hasilnya terdapat cacat las yang banyak sehingga alat tersebut tidak boleh berada di lokasi project.
  3. Bahaya Listrik, listrik tidak Nampak dan tidak bergejala jika di lihat dengan kasat mata,  namun merupakan ancaman bahaya di lapangan. Pengalaman saya ketika bekerja di Batam, salah seorang operator excavator berhenti dan minta izin buang air kecil, ketika buang air kecil tiba tiba berteriak dan pingsan, setelah di selidiki ternyata air yang yang di jatuhi air kencingnya bermuatan arus listrik sehingga dengan buang air dengan tidak terputus merupakan kabel ke sumber muatan.

(Bersambung)